01/06/11

Desain Yang Baik dan Desain Yang Tidak Baik

Seperti yang kita tahu bahwa desain telah mengalami banyak kemajuan seiring dengan berkembangnya jaman. Banyak desain-desain baru yang muncul dengan berbagai tujuan. Dengan hal ini, kami akan berbagi sedikit penjelasan mengenai Desain yang baik dan desain yang tidak baik.


Salah Satu Contoh Desain Yang Baik


Pada tahun 2007 salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yaitu Gudang Garam membuat beberapa iklan yang memanfaatkan momen-momen nasional yang merupakan rangkaian kampanye nasionalisme. Iklan-iklan tersebut menunjukan beberapa kebudayaan Indonesia, seperti tarian, tempat, dan lain-lain. Setiap iklannya benar-benar kental bernuansa Indonesia baik dari segi visual maupun audio. Iklan-iklan tersebut bertemakan Rumahku Indonesiaku.

Penjelasan iklan-iklan tersebut dapat dilihat dibawah ini :

1. Indonesia Adya (Rumahku Indonesiaku)



Iklan diatas dibuat untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Dalam iklan ini terlihat beberapa keindahan di Indonesia seperti indahnya laut Pulau Merangas dan Pulau Dana, keindahan Candi Borobudur, juga tarian adat suku Papua dan Bali. Selain itu juga iklan ini menampilkan bunga khas Indonesia yaitu Rafflesia Arnoldi.

Selain dari segi visual, audio iklan ini juga sangat mendukung tema dari iklan ini. Lyric lagu pada iklan dapat dilihat dibawah ini :

ketika aku melihat sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya

mataku terbuka.

betapa indahnya negri ini

dan ketika ku merasakan hal yang tak pernah kurasakan sebelumnya

hatiku terbuka betapa besarnya bangsa ini

hanya disini

dirumahku yang membentang luas ke 4 penjuru

kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku

dan kupastikan tak kan ada yang mampu merebutnya dariku.

Hanya disini.. DI INDONESIAKU.


2. Cahaya Asa (Rumahku Indonesiaku)



Iklan yang satu ini berjudul Cahaya Asa dengan judul cahaya asa, iklan ini dibuat untuk memperingati hari Natal dan Tahun Baru. Gambar diatas memperlihatkan ke khasan Indonesia dengan adanya wayang dan juga motif batik yang digunakan pada pembukaan iklan ini. Selain itu, tembang jawa yang dijadikan musik pembuka iklan ini menambah nuasa kental budaya Indonesia.

Hal positif dari iklan-iklan diatas adalah tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengingatkan dan membuka mata masyarakat Indonesia bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang sangat beraneka ragam serta membuat masyarakat merasa bangga dengan negara Indonesia yang sangat kaya. Hal ini bisa dikatakan berhasil, karena menurut pengakuan beberapa orang. Mereka lebih menyadari dan merasa bangga dengan kekayaan Indonesia setelah melihat iklan ini.

Tetapi hal negatif dari iklan ini yang sempat dibicarakan oleh masyarakat adalah mengenai pemakaian model pada iklan – iklan tersebut. Mereka berpendapat bahwa tidak etis menggunakan model anak-anak dan seorang ibu pada iklan ROKOK, karena hal ini sangat bertentangan dengan program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah dimana seorang wanita sebagai calon ibu menyusui harus tetap hidup sehat, sedangkan anak-anak melambangkan generasi penerus bangsa yang wajib hidup sehat.


Salah Satu Contoh Desain Yang Tidak Baik



Kaos produksi salah satu distro di Bandung yang bernama Prapatan Rebel ini mengundang kontroversi dan banyak kecaman dari berbagai kalangan termasuk para komunitas musik metal di Bandung karena kaos ini merupakan hasil pembajakan art,pelanggaran etika dan pelecehan terhadap suatu golongan.

Komunitas metal yang dikenal dengan nama Death Metal Sindikat Bandung merasa terhina dengan adanya plesetan logo mereka dalam kaos ini. Plesetan logo tersebut berada pada bagian depan kaos, logo Death Metal Sindikat Bandung bertuliskan BDM yang merupakan singkatan dari Bandung Death Metal diubah menjadi BMS yang merupakan singkatan dari Bandung Maniak Seks. Selain itu juga gambar kujang (senjata khas sunda) pada logo Death Metal Sindikat Bandung juga ikut diubah.




menjadi









Bagian belakang kaos ini bertuliskan plesetan pepatah sunda kuno. Pepatah yang dikenal sebagai titah Prabu Siliwangi kepada semua rakyat Pasundan ini berbunyi “Paceg dina galur moal ingkah najan awak lebur” yang berarti “Tetap kokoh berdiri (di barisan atau jalur) tak akan pergi walau badan hancur”. Dan prapatan rebel merubahnya menjadi “Pacek dina kasur moal ingkah najan awewe batur” yang berarti “Seks diatas kasur tak akan pergi walaupun itu cewe orang lain”.









menjadi











Hal ini jelas membuat masyarakat Bandung marah besar, khususnya masyarakat yang bersuku sunda. Mereka merasa terhina karena pepatah yang mereka hormati diubah seenaknya menjadi kata-kata yang kasar yang sangat tidak pantas.

Prapatan Rebel adalah salah satu distro yang terkenal suka membuat desain-desain ekstrim pada bajunya, seperti misalnya contoh kaos di atas dan juga dua kaos di bawah ini.




Kaos ini bergambar dua anak PUNK yang sedang menodongkan pisau kepada orang yang memakai helm dan kaos tersebut bertuliskan APARAT KEPARAT. Desain seperti ini tidak pantas untuk dipasarkan, selain karena gambarnya yang menunjukan kekerasan. Hal ini juga didukung tulisan APARAT KEPARAT yang menghina aparat keamanan seperti polisi.








Kaos yang satu ini menggambarkan kekerasan dengan jelas, selain itu juga tulisan pada kaos ini yang berbunyi BUNUH PENGUASA (penguasa adalah orang yang memakai jas pada gambar).




Dengan desain seperti itu, Prapatan Rebel mencoba menarik perhatian masyarakat dan pelanggan. Mereka mencoba membuat citra “distro yang berbeda dari distro-distro lain” dengan mengekspresikan kebebasan berkarya pada kaos desain mereka. Tetapi justru hal inilah yang menimbulkan masalah dan protes dari masyarakat karena mereka tidak memperhatikan beberapa aspek yang ada di masyarakat seperti aspek kebudayaan, aspek pendidikan dan lain-lain. Selain itu juga kebanyakan para pengguna baju produksi Prapatan rebel adalah anak-anak SD/SMP/SMA yang masih sangat labil, mereka semua mengaku membeli baju-baju tersebut karena merasa keren dengan tulisan-tulisan dan gambar yang ekstrim. Mereka membeli baju tersebut tanpa mengerti arti dari desain baju itu, hal ini dapat mempengaruhi psikologis mereka. Dengan menggunakan desain-desain seperti itu, pada akhirnya mereka akan merasa terbiasa dengan kata-kata kasar dan kekerasan (seperti pada gambar kaos).

Masalah mengenai kaos BSM ini telah selesai, hal ini dijelaskan oleh Man Jasad (vokalis band Jasad) pada account facebooknya. Pada tanggal 29 April 2011 beberapa band/komunitas dan beberapa elemen masyarakat telah menghadiri sebuah forum rekonsiliasi & dialog terbuka. Prapatan Rebel meminta maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa ini dan mereka juga mengaku telah menarik kaos ini dari pasaran.

Hal ini mengingatkan kita bahwa desain itu bukan hanya kreatif dan menarik perhatian masyarakat tetapi desain juga harus memperhatikan aspek-aspek tertentu yang ada dalam masyarakat.

Sumber :

http://bandung.detik.com/read/2008/11/06/131924/1032354/488/anak-sd-pun-incar-prapatan-rebel

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8231521

http://www.facebook.com/pages/Man-Jasad/108222243166?sk=wall&filter=2

http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=167145050011122&id=158981747494119

http://tosibak.wordpress.com/?archives-list&archives-type=cats

http://www.kaskus.us/showthread.php?p=417184208

Tidak ada komentar:

Posting Komentar