Pada tahun 2007 salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yaitu Gudang Garam membuat beberapa iklan yang memanfaatkan momen-momen nasional yang merupakan rangkaian kampanye nasionalisme. Iklan-iklan tersebut menunjukan beberapa kebudayaan Indonesia, seperti tarian, tempat, dan lain-lain. Setiap iklannya benar-benar kental bernuansa Indonesia baik dari segi visual maupun audio. Iklan-iklan tersebut bertemakan Rumahku Indonesiaku.
Penjelasan iklan-iklan tersebut dapat dilihat dibawah ini :
1. Indonesia Adya (Rumahku Indonesiaku)
Iklan diatas dibuat untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Dalam iklan ini terlihat beberapa keindahan di Indonesia seperti indahnya laut Pulau Merangas dan Pulau Dana, keindahan Candi Borobudur, juga tarian adat suku Papua dan Bali. Selain itu juga iklan ini menampilkan bunga khas Indonesia yaitu Rafflesia Arnoldi.
Selain dari segi visual, audio iklan ini juga sangat mendukung tema dari iklan ini. Lyric lagu pada iklan dapat dilihat dibawah ini :
ketika aku melihat sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya
mataku terbuka.
betapa indahnya negri ini
dan ketika ku merasakan hal yang tak pernah kurasakan sebelumnya
hatiku terbuka betapa besarnya bangsa ini
hanya disini
dirumahku yang membentang luas ke 4 penjuru
kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku
dan kupastikan tak kan ada yang mampu merebutnya dariku.
Hanya disini.. DI INDONESIAKU.
2. Cahaya Asa (Rumahku Indonesiaku)
Dengan iklan ini, Gudang Garam mencoba membangun image positif bagi perusahaannya. Dengan menampilkan iklan yang bernuansa kental Indonesia, Gudang Garam ingin membuktikan bahwa perusahaannya adalah perusahaan produsen rokok nasional yang dapat mewakili Indonesia.
Sumber :
http://dontaskmetoshutup.blogspot.com/2006/12/gudang-garam-rumahku-indonesiaku.html
http://www.youtube.com/watch?v=IFXxB5PyjF8&feature=grec_index
http://www.youtube.com/watch?v=JlP2sW_w5uY
http://damisidharta.multiply.com/video/item/2/Gudang_Garam_Rumahku_Indonesiaku
http://riawibisono.wordpress.com/2007/04/13/rumahku-indonesiaku-keliling-kampus/
http://koleksirokok.blogspot.com/2010/01/ylk
i-iklan-rokok-adalah-penipuan.html
http://jawaraiklan.blogspot.com/2007/06/gudang-garam-ethical-problem.html
Komunitas metal yang dikenal dengan nama Death Metal Sindikat Bandung merasa terhina dengan adanya plesetan logo mereka dalam kaos ini. Plesetan logo tersebut berada pada bagian depan kaos, logo Death Metal Sindikat Bandung bertuliskan BDM yang merupakan singkatan dari Bandung Death Metal diubah menjadi BMS yang merupakan singkatan dari Bandung Maniak Seks. Selain itu juga gambar kujang (senjata khas sunda) pada logo Death Metal Sindikat Bandung juga ikut diubah.
Hal ini jelas membuat masyarakat Bandung marah besar, khususnya masyarakat yang bersuku sunda. Mereka merasa terhina karena pepatah yang mereka hormati diubah seenaknya menjadi kata-kata yang kasar yang sangat tidak pantas.
Prapatan Rebel adalah salah satu distro yang terkenal suka membuat desain-desain ekstrim pada bajunya, seperti misalnya contoh kaos di atas dan juga dua kaos di bawah ini.
Kaos ini bergambar dua anak PUNK yang sedang menodongkan pisau kepada orang yang memakai helm dan kaos tersebut bertuliskan APARAT KEPARAT. Desain seperti ini tidak pantas untuk dipasarkan, selain karena gambarnya yang menunjukan kekerasan. Hal ini juga didukung tulisan APARAT KEPARAT yang menghina aparat keamanan seperti polisi.
Dengan desain seperti itu, Prapatan Rebel mencoba menarik perhatian masyarakat dan pelanggan. Mereka mencoba membuat citra “distro yang berbeda dari distro-distro lain” dengan mengekspresikan kebebasan berkarya pada kaos desain mereka. Tetapi justru hal inilah yang menimbulkan masalah dan protes dari masyarakat karena mereka tidak memperhatikan beberapa aspek yang ada di masyarakat seperti aspek kebudayaan, aspek pendidikan dan lain-lain. Selain itu juga kebanyakan para pengguna baju produksi Prapatan rebel adalah anak-anak SD/SMP/SMA yang masih sangat labil, mereka semua mengaku membeli baju-baju tersebut karena merasa keren dengan tulisan-tulisan dan gambar yang ekstrim. Mereka membeli baju tersebut tanpa mengerti arti dari desain baju itu, hal ini dapat mempengaruhi psikologis mereka. Dengan menggunakan desain-desain seperti itu, pada akhirnya mereka akan merasa terbiasa dengan kata-kata kasar dan kekerasan (seperti pada gambar kaos).
Masalah mengenai kaos BSM ini telah selesai, hal ini dijelaskan oleh Man Jasad (vokalis band Jasad) pada account facebooknya. Pada tanggal 29 April 2011 beberapa band/komunitas dan beberapa elemen masyarakat telah menghadiri sebuah forum rekonsiliasi & dialog terbuka. Prapatan Rebel meminta maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa ini dan mereka juga mengaku telah menarik kaos ini dari pasaran.
Hal ini mengingatkan kita bahwa desain itu bukan hanya kreatif dan menarik perhatian masyarakat tetapi desain juga harus memperhatikan aspek-aspek tertentu yang ada dalam masyarakat.
http://bandung.detik.com/read/2008/11/06/131924/1032354/488/anak-sd-pun-incar-prapatan-rebel
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8231521
http://www.facebook.com/pages/Man-Jasad/108222243166?sk=wall&filter=2
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=167145050011122&id=158981747494119
http://tosibak.wordpress.com/?archives-list&archives-type=cats
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=417184208